Cara tetap fokus saat WFH

Cara tetap fokus saat WFH – Work from Home (WFH) alias bekerja dari rumah telah menjadi bagian dari gaya hidup modern, terutama sejak pandemi global. Meskipun menawarkan fleksibilitas, kenyamanan, dan efisiensi waktu, WFH juga menyimpan tantangan tersendiri—salah satunya adalah menjaga fokus. Godaan untuk rebahan, gangguan dari keluarga, notifikasi media sosial, atau sekadar rasa bosan bisa jadi penghambat produktivitas. Oleh karena itu, mengetahui cara tetap fokus saat WFH adalah kunci agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas.

Cara tetap fokus saat WFH

Cara tetap fokus saat WFH.
Cara tetap fokus saat WFH.

Berikut adalah strategi jitu yang bisa kamu terapkan agar tetap fokus dan produktif selama bekerja dari rumah.


1. Buat Jadwal Harian yang Konsisten

Meski bekerja dari rumah, tubuh dan otak tetap butuh rutinitas. Mulailah hari dengan jadwal yang terstruktur—bangun di jam yang sama setiap hari, mandi, sarapan, dan duduk bekerja di waktu tertentu seperti saat di kantor.

Jadwal yang konsisten akan menciptakan ritme kerja dan membantu otak membedakan kapan waktunya bekerja dan kapan waktunya istirahat.


2. Pisahkan Area Kerja dari Area Pribadi

Salah satu tantangan terbesar saat WFH adalah hilangnya batas antara ruang kerja dan ruang santai. Solusinya, buatlah ruang kerja khusus—meski hanya sudut meja di pojok kamar—yang kamu dedikasikan untuk bekerja saja.

Dengan begitu, tubuh dan pikiranmu akan lebih mudah “beralih” ke mode kerja setiap kali memasuki area tersebut. Hindari bekerja di tempat tidur karena itu akan mengurangi konsentrasi dan malah membuatmu mudah mengantuk.


3. Gunakan Teknik Pomodoro

Teknik Pomodoro adalah metode manajemen waktu yang terbukti efektif. Caranya sederhana: bekerja selama 25 menit, lalu istirahat 5 menit. Setiap 4 siklus, ambil istirahat lebih panjang (15–30 menit).

Metode ini membantu kamu tetap fokus dalam waktu singkat tanpa merasa lelah. Selain itu, waktu istirahat yang terjadwal membuat otak bisa “bernapas” sejenak dan siap kembali fokus di sesi berikutnya.


4. Atur To-Do List Harian

Setiap pagi, buatlah daftar tugas yang ingin diselesaikan hari itu. Susun berdasarkan prioritas dari yang paling penting hingga yang bisa ditunda. Hindari membuat daftar terlalu panjang karena bisa membuatmu kewalahan.

Dengan to-do list, kamu punya panduan kerja yang jelas dan dapat mengevaluasi pencapaianmu di akhir hari. Mencoret tugas yang selesai juga bisa memberi rasa puas tersendiri!


5. Matikan Notifikasi yang Mengganggu

Notifikasi dari WhatsApp, Instagram, atau YouTube bisa menjadi pemecah konsentrasi terbesar saat bekerja dari rumah. Saat kamu mulai bekerja, aktifkan mode do not disturb atau gunakan aplikasi pemblokir gangguan seperti Forest, Focus Keeper, atau Cold Turkey.

Jika kamu memang perlu memantau notifikasi kerja (seperti Slack atau email), atur agar hanya notifikasi penting yang masuk selama jam kerja.


6. Pakai Pakaian Kerja Nyaman

Meskipun kamu tidak ke kantor, berpakaian rapi tetap penting. Tidak perlu formal, tapi hindari memakai piyama seharian. Berpakaian seperti saat bekerja akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa ini adalah waktu kerja, bukan waktu santai.

Selain itu, jika tiba-tiba ada meeting online dadakan, kamu sudah siap tampil profesional tanpa panik.


7. Komunikasi Terbuka dengan Keluarga

Buat kesepakatan dengan anggota keluarga atau orang serumah tentang batasan waktu kerja. Beri tahu kapan kamu butuh fokus dan kapan kamu bisa diganggu. Ini sangat penting agar kamu tidak terus-menerus terganggu oleh hal-hal kecil yang bisa ditunda.

Gunakan juga penanda visual seperti pintu tertutup atau tulisan “sedang bekerja” jika perlu.


8. Tetap Terhubung dengan Rekan Kerja

Meski fisik terpisah, menjaga komunikasi dengan tim tetap penting. Lakukan check-in harian lewat pesan singkat, email, atau video call. Interaksi ini tidak hanya menjaga koordinasi, tetapi juga menghindarkan rasa kesepian yang bisa mengganggu fokus.

Bekerja dari rumah tak berarti kamu harus merasa sendirian. Rasa kebersamaan bisa jadi motivasi tersendiri untuk tetap semangat.


9. Sediakan Waktu untuk Gerak dan Istirahat

Jangan duduk terus menerus selama berjam-jam. Berdiri, berjalan sebentar, atau lakukan peregangan ringan setiap 1–2 jam sekali. Aktivitas fisik ringan bisa meningkatkan aliran darah ke otak dan memperbaiki fokus.

Kamu juga bisa menyisipkan olahraga ringan di pagi atau sore hari seperti yoga, jalan kaki, atau workout singkat. Selain menjaga kesehatan, olahraga juga membantu menjaga energi dan konsentrasi sepanjang hari.


10. Beri Waktu untuk Me Time

Setelah jam kerja selesai, pastikan kamu benar-benar berhenti bekerja. Jangan membuka laptop lagi atau membaca email hingga malam. Gunakan waktu luang untuk melakukan hal yang menyenangkan: menonton film, membaca buku, memasak, atau sekadar rebahan.

Menjaga keseimbangan antara kerja dan istirahat sangat penting untuk mencegah burnout dan menjaga motivasi tetap tinggi.


Kesimpulan: Fokus WFH Butuh Disiplin dan Kesadaran

Cara tetap fokus saat WFH sebenarnya bukan tentang bekerja lebih keras, melainkan bekerja lebih cerdas. Dengan mengatur ruang kerja, membuat jadwal yang konsisten, mengelola distraksi, dan merawat kesehatan fisik dan mental, kamu bisa tetap produktif tanpa harus kehilangan kenyamanan bekerja dari rumah.

WFH bukan alasan untuk malas, tapi peluang untuk menciptakan ritme kerja yang sesuai dengan gaya hidupmu sendiri. Yuk, jadikan rumah sebagai ruang kerja yang ideal—tanpa kehilangan semangat dan produktivitas!